Kencan Panas Bareng Kakak Tiriku

Keringat mengucur deras membasahi meja meeting itu walaupun AC terasa dingin. XXNX “Ooowh ..,” teriak Lidya begitu penisku yang tegak keras bak meriam masuk lurus ke liang vaginanya. “Kaya’nya kita nggak perlu keluar dari sini deh.., sebentar ya, aku kunci dulu pintu depannya,” katanya lagi. Tanpa bicara, Lidya langsung menggandengku menuju ruang meeting kecil yang hanya berisi meja bulat dan beberapa kursi.“Aku kangen melihat tubuhmu,” katanya lagi. Kulepaskan tubuhku kemudian sambil memandangi tubuh Lidya yang indah mulus itu terlentang di atas meja. “Kangen sama bibirku juga nggak?,” bisikku kemudian yang kubarengi dengan ciumanku di kupingnya. Muncul ideku untuk bermain-main dulu dengan menciumi lehernya yang jenjang dan terus ke belakang telinganya. Lidya meronta-ronta, apalagi ketika clitorisnya kujilat berulang-ulang lalu kujulurkan lebih dalam menembus liang vaginanya bersamaan dengan makin cepatnya gerakan maju-mundur pinngul Lidya, dan

Kencan Panas Bareng Kakak Tiriku

Related videos