Huh… untung saja tidak ketahuan tadi kalau sebenarnya sempat terbersit lamunan jorok di otakku dikarenakan menatap wajahnya yang cantik. “Ini pelir kuda namanya, Ya” Jawabku dan juga berbisik ditelinganya. XNXX Didalam toilet Lia sudah telanjang bulat, bajunya terserak di lantai. Sekejap kemudian suasana berubah biasa lagi, “Kamu tuh, mau aja percaya orang lain.” Baru saja aku berbicara demikian, tahu-tahu Lia sudah meremas batang kemaluanku yang masih terbungkus dalam celana. Aku mau makan kontolmu Ri…Nyaamm!” Lia kembali mengemut penisku, sekarang ia juga mengocok kemaluanku itu dengan tangannya. Langsung saja aku raih pinggul gadis itu dan semakin cepat kugerakkan maju mundur dalam vaginanya, dilain sisi Lia juga ikut menyeimbangkan gerakanku. Enak ya sayang?” Tanyanya manja, “Iya nih, tetek kamu enak banget yang!” ucapku yang masih saja mengelomoti payudara kencang tersebut. Lalu terbaring lemas keenakan.




















