Tangannya terlihat ragu saat menyentuh dan menggenggam tangan Rivan yang ditumbuhi rambut-rambut halus. Aaaagghhh, cepaaaaat jawaaaaaaaab,” teriak Rivan yang menggerakkan pinggulnya semakin cepat.Reyna menatap Rivan dengan kepala yang menggeleng. Bokepindo Tubuhnya terhentaktak beraturan, Rivan menyetubuhinya dengan sangat kasar. Memberikan remasan yang lembut, memainkan sepasang bongkahan daging dengan gemas.Mata Reyna terpejam, kepalanya terangkat seiring cumbuan Rivan yang perlahan merangsek keleher yang masih terbalut jilbab. Tubuh Reyna bergerak lemah membelakangi Rivan, pasrah saat lelaki itu menarik pantatnya menungging lebih tinggi, menawarkan kenikmatan dari liang senggama yang semakin basah. Wajah Reyna memerah , kalimat Rivan begitu vulgar seakan itu adalah hal yang biasa.“Rey… liat dong,”
“Heh? Perlahan pisau bergerak membelah daging bawang.“tangan mu terlalu kaku, Hahahaa,”“Ya maaf, tanganku memang tidak terlatih melakukan ini, tapi sangat terlatih untuk pekerjaan lainnya.”“Oh ya?




















