“Eh temenin dong masa gue sendirian,” katanya, kali ini ia meraih tanganku, menarikku bangkit dari sofa dan menuntunku ke kamar yang baru saja ditinggalkan teman kami.Aku mulai mengerti maksudnya saat kami sudah berada dalam kamar, menguncinya dan mulai berciuman bibir dengan lebih intens lagi, semakin lama pelukan kami pun semakin erat. Selang beberapa saat aku sudah mulai berani menjelajahi leher jenjang Nelly dengan lidahku, memberi sedikit kecupan-kecupan di lehernya dan menggelitik daun telinganya. XNXX Kembali ia terlonjak untuk beberapa saat dan kemudian semakin dalam menekan kepalaku agar aku tidak melepaskan putingnya dari mulutku. Akhirnya saat-saat yang paling kutunggu beberapa waktu terakhir ini. Aku pun menurunkan kepalaku lagi, kali ini sasaran lidahku adalah langsung menyentuh putingnya yang kiri. “Gue pusing nih,” katanya tiba-tiba sambil memegang kepalanya. Sebelum lidahku meninggalkan daerah perutnya, aku meluncurkan sebelah
