“Hahahaha… Rupanya karena itu toh.”
Mendengar permintaan Verika, dalam hitungan detik Angga dan Okky segera mencopot pakaiannya sehingga hanya mengenakan celana dalam. Aku sendiri sibuk berpikir, maunya apa sich ini anak? Bokepindo Hmmm… sangat halus. Sementara itu aku terus menerus memperhatikan si Verika. Mau bersuara pada tidak berani soalnya roomboy-nya masih di depan pintu. Tangan aku mengelus pahanya dan naik ke arah kemaluannya. Tubuhnya mengejang untuk kedelapan kalinya malam itu. Aku sendiri merasakan kenikmatan yang luar biasa ketika batang kemaluan aku menyusuri lubang kemaluan Verika. Ayo buka pakaian kalian semuanya!” perintah dia. “Gua datang… Verr…” kata aku sambil menghujam batang kemaluan aku sekuatnya, nikmatnya. Verika menatap tajam ke aku. Sambil berjalan keluar aku mendekati Verika dan menawarkan jasa untuk mengantar dia. Sepertinya dia sangat menikmati permainan kami. Rupanya dia sudah mencapai puncak kenikmatannya.
>