Pewawancara adalah seorang pria bernama Toni berumur 28 tahun keturunan India. “Mempermainkan bagaimana maksudnya?” “Saya bisa pura-pura menangis, sampai keluar air mata. XXNX Merah, basah dan berdenyut. Jadi..” Santi berkata sambil jarinya memberi kode agar Toni membuka bajunya. Setiap permukaan vagina dan klitorisku menyentuh pangkal penisnya rasanya indah sekali..” “Setelah itu yang kutahu aku memejamkan mataku, lalu aku merancau tak menentu. Direbahkan badannya perlahan, posisinya kini terlentang menghadap ke Toni. Celananya tidak bisa menutupi penisnya yang ereksi, sehingga terlihat tonjolan di situ. tusuk yang keras.. nggak..! Mana mau dia cuma muasin kamu aja. “Ayo kita mulai,” lanjut Toni. Terasa tembakan sperma di ujung dalam kemaluanku sekitar 7 kali. Santi merasakan ada tembakan hangat di dalam ujung vaginanya. Wawancara pun selesai, Santi pergi meninggalkan ruangan dan kehidupan di kantor sang manajer berlangsung lagi seperti
