Terasa lebih segar.“Sebentar saya ambil air dulu Mas,” ia keluar kamar dan kembali dengan membawa air hangat dan handuk kecil.Dicelupkannya handuk kecil ke dalam air hangat dan dilapnya seluruh tubuhku sampai bekas cream pijat hilang. XXNX Mas kerja di Sensus ya?” Jawabnya sambil tersenyum. Tunggu sebentar ya,” katanya sambil meneruskan membaca surat-surat yang masuk hari ini.Setelah selesai membaca satu surat barulah dia menatapku.“Begini Dik Anto, besok hari libur nasional. Lalu aku menerkam dan memeluk Wati. Aku menduga-duga apa gerangan sebabnya aku dipanggil mendadak begini.“Duduk, Dik. Aku keluar duluan dan tak lama Watipun mendapatkan puncaknya dengan menikmati kedutan pada penisku. Wati tetap memakai kaus yang tadi siang dipakainya dibungkus dengan sweater dan celananya sudah ganti dengan jeans. Wati nggak nyangka kamu punya tenaga yang besar. Kuangkat sebelah kakinya dan kucoba lagi.
>