Setelah selesai kira-kira setengah jam sebelum jam 4 sore Anto datang. Kami teruskan pembicaraan.“Saras, gimana “punya” Anto, gede nggak?”, tanya Indra menanyakan sesuatu yang membuat merah padam muka Saras.“Ah…mas Indra…tanyanya kok gitu…rahasia dong”, jawab Saras malu-malu. XXNX “Aduh dingin dong..! Lidah kami saling ‘bergerilya’. Dan tanpa dikomando lagi Beni segera bergerak diikuti goyangan pinggul Saras. Lalu, “Crott, crott..!” penis Beni segera mengeluarkan semburan spermanya.“Ahh..!” Beni bersuara dengan keras, “Enak….!” lanjut Beni. “Ohh.. “Gedean mana kalo sama punya Pak Redi ….”, tanya Indra sambil menyebutkan namaku.“Ah….mas Indra…”, jawab Saras lagi. Setelah istirahat beberapa menit, Saras melanjutkan meladeni permainan Indra.Tanpa terasa hampir 3 jam kami menikmati tubuh Saras. Aku mencoba menghubungi HP Anto, dia masih mencari tempat tambal ban dan kehujanan juga. Kita nggak tahan lihat body pacarmu Saras.
