Kalau mas?”“Aku bhandi, mbak…”“Gak usah pake mbak, bett aja mas..”“Jangan pakai mas juga kalau gitu, bhandi saja…”Ia pun tertawa kecil mendengar jawabanku.“Kamu seperti habis menangis, kenapa bet?” Tanyaku.bett terdiam sambil memandangi kaca depan mobil.“Maaf kalau aku lancang, hanya bertanya…” Tambahku khawatir ia tersinggung dengan pertanyaanku barusan.“Enggak kok, bhan. XXNX Tentu saja ia semakin menggelinjang dan menikmati perlakuanku. bett ambruk diatas tubuhku. Terus bhannnn!”Aku pun tidak memedulikan teriakannya. Lulusan universitas jurusan hukum.Tidak terasa, hampir satu jam kami ngobrol kesana kemari, sampai akhirnya mobil derek datang. Setiap hentakan yang mengantarkan penisku ke ujung vaginanya, menambah volume suara bett yang sedang dirundung nafsu.“Arghhh, arghhhh ssssshhhhhhhh…..” Rintih bett.Aku yang puas meremas payudara bett, memindahkan tanganku untuk meremas pantatnya yang kencang. Padahal dalam hati ingin sekali aku numpang tidur di rumahnya.
