Aku rasakan hatiku tergetar, bibirku pun kurasakan bergetar, begitu juga dengan bibirnya. XXNX “aahh…” Lenguhku
Kurasakan kehangatan lidah dalam mulutnya. Tanganku memegang dadanya, meremasnya dari balik kaos tipis dan bhnya. “Mas, Mas wartawan ya?” katanya kepadaku. Mikha mengangguk perlahan. Tanganku membuka kaitan BH hitamnya. Kira kira malam itu pukul 9 malam di dalam mobilku aku sedang berkeliling kota Jakarta, rencanya malam itu aku hendak meliput kegiatan kampanya partai di sekitar bundaran HI, aneh, kampanye resminya besok,
Tapi sudah banyak yang bercokol di putaran HI sejak malam ini. Beberapa kali aku meninggalkan mereka untuk mengejar sumber berita. Takut ia berubah pikiran, tanpa menunggu lebih lama lagi langsung aku buka celana dalamnya, dan mengarahkan mulutku ke kemaluan Mikha yang bulunya lebat, kelentitnya yang memerah dan baunya yang khas.










