Pagi-pagi buta aku sudah bangun. Dadanya masih padat berukuran 36B layaknya gadis umur dua puluh empat, namun sedikit berisipantas saja Ayah selalu berlama-lama dikamar berduaan dengan Ibu ketika sempat kembali dari tugas diluar kota.Usai mencuci piring, giliran memanaskan air. XXNX Sedikit kusentuh punggung Ibu. Beberapa lama kami menghabiskan waktu mengobrol tentang banyak hal, ayah yang telat pulang, kuliahku yang tak kunjung kelar, sikapku yang banyak berubah sepeninggal Vira dan obrolan kecil yang kadang membuat kami cekikikan. Ibuku pun keluar sebanyak 7 kali, bisa dibayangkan betapa beceknya kemaluan kami.Akhirnya setelah menngeluarkan cairan kami masing-masing aku pun ambruk di atas tubuh Ibuku. Kataku berusaha menenangkannya walaupun aku tahu kalo Ibu hamil maka Ayah lah yang akan bertanggung jawab secara status dia masih sah sebagao suami Ibu.Tapi kan kamu anak Ibu Man, masa anak ngehamilin Ibunya




















