Tampaknya dia belum mau keluar.Dia malah menuntunku untuk berdiri, mencium bibirku singkat, lalu memutar tubuhku menghadap kasur, membelakanginya. Awalnya hanya ujung kepalanya, tapi aku menginginkan lebih. XXNX Aku memang belum pernah cerita tentang kehidupan seksualku, hanya dia yang cerita. Bahkan 30 detik setelah aku duduk pun kami masih terdiam masing-masing. Hahahaha….”Aku panik namun tubuhku tak dapat melakukan apapun selain menikmati sodokan penisnya.“Jangan! “Aku ga pernah orgasmu seenak ini.”“Sini kukasih yang lebih enak lagi!” dia berkata seperti itu sambil mendorong penisnya masuk secara mendadak, merobek selaput daraku.“AAAAAAaahhhnnggggg!!!” aku menjerit karena sakit di vaginaku.Mendengar jeritanku, bukannya kasihan dia malah memompa penisnya dengan brutal.“Terus sayang! Haruskah kutarik tanganku dari atas meja?Melihat aku diam saja dan tidak berusaha menarik tanganku, dia lanjut bertanya “Kamu gak takut sama aku kan?”Sesaat, aku menarik napas untuk mengumpulkan keberanianku agar bisa
