“Lampiaskan saja perasaanmu, jangan takut kalau Nana merasa nikmat, teriak saja sayang biar puass….” katanya selanjutnya.Sambil memejamkan mata aku berkata lirih.“Iya mass eenaak sih mass”, kataku polos.Dia memandangi vaginaku yg sudah ditumbuhi jembut namun kulit divaginaku dan sekitarnya itu tdk tampak keriput sedikitpun, masih kelihatan halus dan kencang. Bokepindo ooh.. “Benarkah? “Boleh mas, Nana juga pengen ngerasain lagi nyampe seperti tadi”, jawabku sambil mulai menjilati kepala penisnya yg langsung ngaceng dengan kerasnya.Kemudian kepalaku mulai mengangguk-ngangguk mengeluar masukkan penisnya dimulutku. Dia mengerang kenikmatan,“Enak banget Na emutanmu. Namun baru juga 10 detik aku melepaskan ciuman dan pelukannya dan tertawa-tawa kecil,“Kamu apaan sih kok ketawa”, tanyanya heran. Aku segera meraba penisnya lagi, kugenggam dan kugesek-gesekkan ke vaginaku yg mulai berlendir.










