Gadis cantik itu menelannya sampai habis, bahkan ia masih menjilati penisku yang basah oleh bekas cairan vaginanya bercampur maniku sendiri. “Minta disepong yah kontolnya, sini Maria Ozawa sepongin biar bangun lagi!” Rupanya Maria Ozawa telah mengerti maksudku, tanpa pikir panjang lagi ia langsung meraih batang kemaluanku itu dan melumatnya. XXNX Apakah semuanya telah tertidur? Awas ya, kubalas nanti!”
“Siapa takut, weee…salahnya sendiri ngasih bantal yang bisa turun naik gitu!” ucapnya lagi sambil menjulurkan lidahnya. “Kalau gitu pasangannya ada dibawah sini sayang” Ucapnya lagi, sambil menuntun tangan kiriku turun lebih dalam kepangkal paha-nya. ” In-Saaan …masih ngilu sayang!”, namun aku tidak memperdulikan kata-kata Maria Ozawa. Tidak berhenti aku menjilati dan mengulum serta mengisap putingnya, sesekali tanganku memijit pahanya serta mengusap bibir kemaluannya, membuat nafas gadis cantik ini tersengal-sengal dan mendesah-desah, “Terus sayang, ohhh…sshhh…nenenin tetek Maria
