“Untuk berapa lama?” Tantangku. XNXX Saat mereka membutuhkanku, jam berapapun, aku harus bisa menemui mereka.Sedang apapun aku, aku harus siap menemani mereka. Dia menuntun penisnya untuk memaauki lubang meqiku.“Aaggghhhhh, be susah.” Katanya.Dan akupun merasakan sedikit sakit.Aku baru sadar, kalo sebelumnya aku sdh memakai tongkat madura untuk membuat meqiku kesat.“Pake ludah.” Kataku.Damar meludahi penisnya, dan aedikit semi sedikit dimasukkan penisnya kedalam meqiku.Dan Zleeeebbbbb, masuk dgn sedikit erangan sakit dariku.Damar akhirnya menggenjot meqiku dgn penisnya yg standar Indonesia itu.“Mmmmmppphhhhhh, Mar, terussss.. Aku ga peduli cewek kamu.” Jawabku sedikit ketus. “Gak liat aku kan?”
“Enggak.”Tanpa menunggu lama lagi, aku nungging dgn sedikit berdiri karena bertumpu pada bak air yg tinggi sedadaku. Jangan dihentakin gitu, rasanya kena ke ulu hatiku. Dan akhirnya aku menggenjot penis Damar.“Uuuuuhhhh beee, cepetin be.”
“Mar, penisnya masuk banget, aaghh Marr.
>