Tidak berapa lama kemudian, Mas
Zani berhenti lalu bertanya, “Yen,
boleh sekarang?” Sambil tetap
merem, Yeyen cuma tersenyum dan
mengangguk. XXNX Wah,
nekat juga ini anak, pikirku. Waktu ada kesempatan, aku tanya
pada Mas Zani soal Yeyen. Ternyata sepupu Mas Zani, “Mobilnya
mau dibawa papanya lho..”, katanya. Mas Zani mulai tidak sabar dan
langsung mencopoti kancing demi
kancing yang ada di kemeja yang
dikenakan Yeyen. Tapi
ya terpaksa, aku melenggang keluar
kamar, tapi baru sampai di pintu, aku
lihat di ruang tamu banyak ciban
yang lagi ngobrol dengan Lenny
sambil merokok. Wah.., payudara
Yeyen benar-benar besar dan
menggairahkan dengan puting
susunya yang tebal dan berwarna
coklat tua. “Gilaa..”, pikirku, lama sekali mereka
begituan. Kulitnya putih
kekuningan meskipun keturunan
Jawa tulen, tingginya sekitar 164 cm,
beratnya 46 kg, tapi pinggulnya
cukup besar, bodinya asyik juga, dan
payudaranya lebih besar dari rata-
rata cewek Indonesia. Mereka
menawariku rokok tapi aku tolak. Hmm, aku
jadi mikir apakah dia juga suka obat-obatan dan..,free seks.




















