Muka dan kepalaku
memanas. Bokepindo oooh, cairan berwarna putih kental keluar dari
kepala kejantananku. Terkadang mengelusnya,
terkadang mengusap sampai ke pangkal pahaku. “Ya”
“Kalau begitu, duduklah di pangkuanku”
Aku
kaget, tapi tanpa berkomentar aku lalu duduk di atas pahanya. Di
atas tempat tidur, Kak Tina sedang mengenakan baju kaos warna jingga. Tapi memang celanaku basah sekali. Aku menikmati
saat itu. “Mulai sekarang, hati-hati bergaul” Katanya. Mulai
membaca.Ceritanya mengenai seorang wanita bernama Marisa, yang liar dan
haus seks. Namanya Tina, gadis Bali berkulit hitam manis. Sepatu-sepatu
terjatuh menimbulkan suara berisik. Membasahi celanaku, juga sedikit membekas di
daster Kak Tina. Pak Rochim? Malu. Beratkupun saat itu belum sampai 40 kilo. Aku menuju dapur, lalu
makan bersama Kak Tina. Bolak-balik
saja aku di samping Kak Tina. Mulai saat itu aku menyukai Pendekar Mata
Keranjang dan sejenisnya. Jadi aku bisa bebas menyentuh dada dan kewanitaannya. “Iya Kak”, Jawabku pasrah.
>