Akhirnya usailah kemesraan di kamar mandi. “Bapak suka kan”, jawabku. Bokepindo kon tolnya kujilati. Dengan nafas yang terengah engah dan badan penuh dengan keringat, aku dipeluknya sementara kon tolnya masih tetep nancep di no nokku. susah sekali memasukkannya karena ukurannya. “Din, montok banget deh kamu”, katanya sembari melepas kaitan braku. Dengan sigap tangannya kembali meraih no nokku dan meremasnya. Toketku diremes2nya, aku terengah, napsuku berkobar lagi. Di luar perkiraanku, dia maalah memperkeras dan mempercepat gerakannya. Dia mendekap tubuhku dari belakang dalam posisi berbaring menyamping. Dia berbaring disebelahku. Aku merasakan kon tol keras di balik celananya yang digesek-gesek pada pantatku. “Lepas juga ya jins kamu”. Dia kemudian mencium bibirku. “pak nikmat banget deh malem ini”, kataku. “Seru pa saru pak”, aku guyon. Karena lenguhanku dia makin bernapsu mengenjotkan kon tolnya.




















