Indra..!” terdengar paman berbisik di telingaku, membangunkanku. Bokepindo Kujilati penis itu dengan lidahku dari buahnya sampai kepala penisnya. “A-apa?” tanyaku berdebar-debar. Segera aku kembali memejamkan mataku, berpura-pura tidur. Sengaja aku tak tidur sampai lewat tengah malam begini hanya untuk membuktikan sesuatu. Tapi kemudian..“Pantat Mas Agus juga pegel nih, pijit yah!” pintanya lagi. Lalu membalikkan tubuhku. “Iya.” jawabku singkat. Langsung kutarik naik CD dan celanaku cepat lalu beranjak pergi.Aku baru sampai di depan pintu kamarku ketika kurasa tangan itu menahanku dari belakang. Tubuh itu masih tampak kekar. Mas Agus menerimanya dan meletakkan semuanya di atas kasur. Aku tertunduk bisu. Mungkinkah Mas Agus tidak seperti yang kupikirkan selama ini. Lalu dikulumnya penisku sampai memerah. “A-apa?” tanyaku berdebar-debar.
