Ia begitu telaten dan memperhatikan aku. XXNX Dan ketika aku menaiki tangga ke lantai atas, HP kak Dewi berdering. Ujung bantal itu ditutupinya dangan langerie. Kualihkan pandanganku dari lubang kunci sesaat, pikiranku sungguh kacau, tak tahu apa yang harus kuperbuat. “ssshhhh… kaka…mkasihhhh…. “Apa ini ?”,
Meski terlihat ragu, perlahan kak Dewi meraih Hand Body Lotion, membuka tutupnya, menumpahkannya ditangan kanannya. Bergantian kak Dewi mengerjai kedua payudara kak Sinta. Ia menatapku penuh tanya. Ia malah membolak-balikan halaman majalah. Ahhh.. “Kata siapa kamu ?”,
“Kata koran dannnnn… lubang kunci !”,
“Maksud Tedy apa sih…? setengah memohon aku berbisik. Namun yang lebih sering menari-nari dalam khayalanku kemudian adalah sosok kak Dewi. “ng…mmmm kenapa Tedy akhir-akhir jadi aneh yah ?”,
“Maksudnya apa ?”,
“Tapi kak Dewi jangan marah yah !”,
“Akhir-akhir ini, tedy sering error.
>