“..Tomo? tidak ada satupun yang boleh menyentuhmu tanpa seizin-ku.”
Tomo memeluk tubuhku yang kecil dengan erat.“Ya Tomo..aku adalah milikmu. XXNX Nafasnya terdengar berat penuh dengan kemarahan dan birahi. Dia pun menahan tanganku yang tTomoat dan mendekatkan bibirnya ke bibirku.“Aku harus menjadi orang pertama yang..”Tomo tidak menyelesaikan kata-katanya dan mulai melumat bibirku dengan sedikit kasar.“Hmmphh..”Untuk pertama kalinya aku merasakan ada getaran yang aneh pada tubuhku. Aku nggak marah kok. Aku tidak mau kehilangan lagi orang yang kusayangi. Tidak lamapun, aku merasa kalau aku telah menemukan rumah baru bagiku. pilihanku memang selalu tepat”, gumamnya.Aku memilih untuk diam. Tomo bergeser ke sampingku. Marah yaa? Tomo masih menindihku dan mulai menciumi punggungku.“Hhhmm.. Aku terlalu malu untuk memandang wajahnya.“Aku rasa, kamu sudah siap untuk permainan selanjutnya..”Tomo tertawa kecil, sedikit kemarahan masih tersisa pada dirinya.
>