“Maas…, cabut dulu punyamu itu…, biar aku lap dulu…, punyaku sebentar..”, kata Bu Sun setelah mungkin mendengar bunyi itu. XXNX “ooh…, bukan sakit peruut…, kok…, paak”, sahutku sambil kutinggikan bantalku sehingga posisi tidurku setengah duduk, “cuma…, masuk angin sedikit.., kayaknya.., sebentar lagi jg sembuh”, sahutku seraya kupandangi keduanya bergantian. Sambil memutar badannya setengah tengkurap, Bu Sun segera saja memaju-mundurkan kepalanya sehingga k0ntolku keluar masuk terasa nikmat sekali sehingga tanpa terasa aku jadi mendesah“.. Setelah ngobrol kesana kemari membicarakan acara untuk pernikahan, Bu Sun segera pamit ke belakang entah untuk apa, sehingga obrolan dilanjutkan oleh kami bertiga saja.Karena tadi aku terlalu banyak minum air, terasa aku ingin pipis dan setelah permisi kepada Pak Sun untuk ke belakang sebentar, lalu aku beranjak ke belakang menuju kamar mandi yg tadi ditunjukkan oleh Bu Sun, karena sudah
