(aku melihat lewat ekor mata. Duitnya bisa abis buat bayar kejebak macet saja. XNXX Sambil berakting layaknya customer, Mbak Lina memperkenalkan aku sebagai montir komputer pada pembantunya. benar-benar enak memeluk cewek bohay seperti dia. Ayoh.. gitu.. Aku tdk dapat berkata apa-apa lagi, hanya bisa menerawang ke langit-langit. Aku suka di atas.. gue mau.. nene.. ahh..” desahnya sambil naik turun. Apalagi dengan dandanannya yg natural dan rambutnya yg tergerai indah sedada berwarna kecoklatan.., cakep sekali deh! I’m comin’ Say..! Itil gue.. aahh..!” jeritnya. Waktu itu aku lagi BT sama kuliah (aku kuliah di Fakultas Kedokteran swasta Jakarta) dan tdk tahu kenapa, aku memilih PS sebagai tempat nongkrongku. Jangan rebah..!” pintanya sambil tersenyum manis. kenyot terus.. Hingga akhirnya aku pura-pura mengalah dan bersedia ditangkap. Kadang goyangnya benar-benar maut, sampai menyentak kepalanya ke belakang.




















