crut..!” memancar suatu cairan kental dari sana. XXNX Dengan mimik biasa dia segera menyampaikan maksud kedatangannya.“Hmm..,” dia melirik ke pintu. Hanya kemudian terdengar tawa berderai mereka berdua.Jo mulai lupa percakapan yang menimbulkan tanda tanya tersebut karena kesibukannya setiap hari. “Ibu minta kamu nggak usah cerita ke siapa-siapa. Bu Rhien diam dan memberi kesempatan Jo mengenakan kaosnya hingga selesai. Lemas terkulai namun tetap pada posisi duduk di atas tubuh Jo yang masih bergetar menahan rasa. Beliau mengenakan kaos hijau ketat, sementara bawahannya berupa rok yang agak longgar warna hitam agak berkilat entah apa bahannya. Wajahnya menengadah sementara secara alamiah tangannya terus meremas-remas penisnya, menghabiskan sisa cairan yang ada disana. “Kenapa diam..?”
Jo menghela nafas, “Maaf Bu.. Bu..,” Jo mengerang pelan penuh kenikmatan. belum pernah.”
“Hah..!? Naik lagi.. Matanya segera menatap Jo dan memberinya isyarat.
>