“Agh..” kudengar rintihan Fella. Kulihat Fella bisa mengerti. XXNX “Aku orgasme. Beberapa saat kemudian aku berhenti. Kalau mau marah ya aku terima saja. Segera kutelepon dia. Suaraku biasa saja juga permainanku. Fella berteriak makin keras. Aku yang tidak yakin. Kupikir enak rasanya..” Aku menghentikan memasukkan jari ke anusnya tetapi tetap bermain-main di sekitar anusnya hingga membuatnya geli. Fella tersenyum. Sesekali Fella menggigit bibirku. Aku belum pernah bercinta dengan perawan, kecuali dengan Ria yang selaput daranya tembus oleh jari pacarnya. Kalau hamil gimana, pikirku. Dari pantatnya aku bisa meraih vaginanya. Dari bahasa tubuhnya, Fella sangat menikmati pijatanku. Posisi dudukku tepat di depan band tersebut. Gladys masuk ke kamar. Aku berusaha keras mengatur ritme dan nafasku. Beberapa kali aku membuat kesalahan yang kusengaja.
