“Kamu masih kuat..?” tanyaku. Bokepindo Senjataku langsung mengeras dan membesar.Dengan penuh perasaan, kuciumi seluruh wajahnya yang manis. Bagaimana jika aku melumat buah dadanya..?Bagaimana menjilati klitorisnya..? Santi mau keluar..!”
“Tahan Sayang..! Apa lagi waktu doggy style, goyangan pantatnya sungguh nikmat sekali. Tetapi tidak lama, Santi berdiri dan mendorong tubuhku hingga telentang di kasur. Pikiranku dipenuhi dengan khayalan-khayalan indah. Tapi entahlah, keinginanku untuk merasakan nikmatnya bermain seks dengan wanita lain tidak pernah pudar. Kenapa..?” Santi bertanya saat aku melepaskan pagutan bibirku. Jam sudah menunjukan pukul 02:00 pagi. Jari-jariku berputar mencari titik g-spot. Dengan penuh gairah, kulumat perlahan bibirnya. Nggak enak, ya..?”
“Enggak, Aku hanya ingin memberikan kepuasan yang maksimal untuk Kamu..!”
“Tapi, Kakak kan belum..? Kadang Santi stress memikirkannya, tapi rasa sayangnya kepadaku membuat dia bertahan dalam kecuekan. “Kak, mulai saat ini Santi tidak mau mengenal lelaki lain




















