Fajar: *terbengong-bengong*
Mas Edi: Iya, fajar teman kantor saya, tapi beda divisi. Aku: Biarin aja, emangnya Fajar ingin juga? Bokepindo Rasanya sangat nikmat sekali, dan aku lihat mas Edi memperhatikan melalui kaca spion dengan wajah yang semangat sekali melihatku. Lalu Fajar turun di lampu merah dan kita melanjutkan perjalanan sambil tertawa-tawa. Akhirnya kami memutuskan untuk berputar agak jauh ke arah TVRI, dan di depan, sebelum hotel Mulia kami menemukan ada joki dengan bercelana batik dan memakai kaus, dan kami menjatuhkan pilihan kepadanya. Aku: Maksudnya apa mas? *sambil senyum-senyum genit dan mulai memijat mas Edi dari belakang*
Mas Edi: Duh enak banget Nov pijitan kamu. Mas Edi: sssttt..
