Bagian bawah kemaluannya nampak mengintip di balik rok mininya yang tersingkap. Sylvi makin menggelinjang waktu bibir dan hidungku berputar-putar di ketiaknya yang putih bersih tanpa bulu itu, sampai-sampai lengannya dirapatkan kembali hingga kepalaku terhimpit di situ. XNXX kenapa? “Lebih cepat.. Keringatnya yang deras di situ makin melicinkan jalannya bibirku berpindah-pindah di kedua bukitnya.“Ayo gigit.. “Ayo jilat!” perintahnya sambil tiba-tiba menyodorkan buah dadanya ke depan. Goyangan pinggulnya menjadi semakin menggila mengikuti kegelian di kakinya. Bersamaan dengan itu Silvy menurunkan tubuh mungilnya sehingga batang kemaluanku yang makin tegak mengeras terbenam ke dalam lubang kemaluannya. “Aaagghh..” erangku kemudian berbarengan dengan menyemburnya cairan dari ujung batang kemaluanku yang langsung memenuhi mulut dan wajah Sylvi.




















