Tubuhku diangkatnya dan aku duduk di ujung bak mandi yang tercipta dari porselen. XXNX Namun rasa hangat tersebut disejukkan oleh angin yang terbit dari kedua lubang hidung Ceme. Tersungging senyuman yang manis.Sambil tersenyum aku mengangguk pelan. Buah pantat yang kencang tersebut secara refleks kuremas-remas. Karuan saja wajah Ceme semakin terpendam di selangkanganku.Tubuhku seakan melayang entah kemana. Gerakan tubuhku mulai tidak karuan. Tangan Ceme juga demikian, dengan lembut dia juga meremas-remas pantatku, membuatku semakin naik dan terbawa arus suasana. Setelah aku memposisikan sedemikian rupa, tangan Ceme dengan tangkas membuka kedua pahaku lebar-lebar, maka vaginaku sekarang terkuak bebas. Namun rasa hangat tersebut disejukkan oleh angin yang terbit dari kedua lubang hidung Ceme. –Sebelum air yang hangat tersebut membanjiri tubuh kami, Ceme memelukku seraya tidak henti-hentinya memuji keindahan tubuhku.
