Selama beberapa menit berikutnya kami berada dalam keheningan.Kamu sudah berani menggoda ibumu sendiri … Dasar anak nakal! Ya, itu adalah rasa mendamba yang begitu kuat, yang menggrogotiku. XXNX Aku rindu dipeluk semesra ini. Sepupuku dan ibunya pun segera mengikuti langkah aku dan ibu keluar dari sungai. Aku bisa melihat mata ibuku menyipit ketika dia menatapku. Dan kini aku bisa melihat dengan jelas, gundukan di selangkangannya yang terbalut oleh celana dalam berwarna krem membuatku harus menelan ludah lagi, pahanya yang putih mulus dan ramping membuat semuanya serasa dalam mimpi.Jaga matamu …! Apakah perbuatanku tadi menyinggung perasaan ibuku. Kami pulang menuju rumah bibi Lilis dengan ketegangan dan kecanggungan. Mata kami masih terbuka lebar. Akhirnya aku dan ibu tiba di sebuah batu besar dan agak datar, ibu duduk dengan merendamkan kakinya di air sementara aku duduk
