Tangan satunya yang tidak memegang HP terus bekerja di selangkanganku, kadang mencucuk-cucukkannya ke vagina dan anusku, kadang meremas bongkahan bontotku. XXNX Tak lama kemudian dia cabut penisnya dan menurunkan kakiku. Setelah kurasakan pas aku mulai menurunkan tubuhku, secara perlahan tapi pasti penis itu mulai terbenam dalam kemaluanku.Goyanganku yang liar membuat Pak Hambali mendesah-desah keenakan, untung dia tidak ada penyakit jantung, kalau iya pasti sudah kumat. Sayang tidak keluar di dalam vaginaku.Namun karena aku lagi subur,maka aku memang yang memintanya untuk dikeluarkan di luar.Cairan kenikmatan tercecer di sana- sini,****** putihkupun ternoda,dan cairan cintaku yang menetes disana- sini bercampur dengan cairan cinta pak Hambali. Lidahnya bergerak naik ke leherku dan mencupanginya sementara tangannya tetap memainkan payudaraku.




















