Sejak sore Nisa bersama saya, bercengkerama di depan TV, lalu tertidur sekitar jam 19.00.Saya tiduran di sebelahnya sambil nonton TV. Bokep indo Tangannya memeluk saya erat-erat. Benar-benar luar biasa. Gadis yang benar-benar tak layak menjadi PRT. Saya memang tidak menginginkan memek Sri. Ada apa sebenarnya? Saya menduga keberatan itu karena ibu khawatir akan terjadi sesuatu antara menatunya dengan Sri. Pikiran saya mulai kacau. Saya bigung.“Si Nisa lengket banget tuh.”Akhirnya gadis bernama Sri itu kami ambil. Sakit. Saya hisap, dan saya gelitik. Rasanya sudah cukup bekal mental kami untuk tinggal sendiri. Banyak sekali kesempatan terbuka. Saya elus kepalanya. Rasanya sudah cukup bekal mental kami untuk tinggal sendiri. Yang pertama dengan seorang gadis bernama Sri. Dia diam, hanya matanya yang lurus ke arah mata saya.
