Dhea langsung menurut dan segera kuikat tubuhnya, menutup mulutnya dengan plester, dan mengikat pergelangan tangannya di belakang. Mulutku bersentuhan dengan telinga Dhea. XXNX Mata Dhea terbuka menatapku tidak bisa bernafas. Kakinya yang telanjang membuat nafasku berat, dan dasternya tidak bisa lagi menutupi pantatnya yang ditutupi celana dalam putih. Kemudian kulihat dia gemetar dan kelihatannya mulai menangis. Di depan Dhea agak rata, buah dadanya hanya sekepal dengan puting susu yang mengeras. Tapi bagian yang paling susah sudah berhasil aku lampaui. Ia menatap mataku, air mata membuat pipi Dhea berkilat tertimpa cahaya lampu kamarnya. Di sela-sela gerakanku, aku jatuhkan belatiku dan kulepaskan celanaku yang membuat tanganku bebas menggunakan tubuh Dhea. Aku merasa aku seperti merobek vagina Dhea dengan penisku, dan membuatku makin terangsang, mendorongku bergerak makin brutal. Aku cuma mau perkosa kamu terus pergi.”
Aku harus




















