Ketika batangan itu amblas, aku terdiam, antara bingung, takut, takjub, nikmat dan kaget. Aku bertambah kaget, tapi aku tdak berani berteriak, aku takut ada orang yang mengetahui kalau aku masturbasi di toilet sekolah.‘jangaan pak’, kataku berusaha melepaskan dekapannya, kugeser tubuhku untuk melepaskan diri dari dekapannya, namun dia tetap mendekapku sampai aku menabrak dinding.‘jangan paak’, kataku takut, dia tidak mendengarkanku, bahkan dia mendekatkan wajahnya dan menciumi leherku,
‘jangaaan’, kataku lagi.Melihat parman yang begitu beringas dengan nafas mendengus dengaus menciumi leherku dan tangannya mulai meraba raba buah dadaku. XXNX Aku menghentikan perlawananku…berpikir sejenak.Kesempatan itu tidak disia siakannya, tangan kananku diletakkan keatas merapat didinding bersatu dengan tangan kiriku, dengan tangan kirinya dia menahan kedua tanganku.‘jangan paak, kumohhhon jangaan’, aku memelas kepadanya.




















