Saat itoe aqoe hampir-hampir tak dapat poelang berjalan tegak, karena boeroengkoe masih tetap keras dan mengatjoeng sesoedah ‘selesai’ bergoemoel dgn Ambar. Ramboet panjangnya kembali terboerai di atas bantal. XXNX Dan oentoek menghabiskan waktoe, aqoe banyak bertanya padanya, yg ternyata berstatoes Handayani Poetri. Kedoea tangankoe siboek meremas payoedaranya, laloe pantatnya dan joega kemaloeannya. Aqoe loematkan bibirkoe ke bibirnya, sembari menjoeloerkan lidahkoe ke dalem moeloetnya. Jadi sekalipoen soedah belasan tahoen aqoe berpraktek dgn joemlah pasien loemayan, aqoe tetap saja tak berani membina roemah tangga, moengkin karena aqoe benar-benar ingin memberi kebahagiaan oentoek pasangankoe, jika aqoe memilikinya kelak, dan dalam pikirankoe, kebahagiaan dapat dgn moedah ditjapai jika kantongkoe tebal, simpanankoe banyak di bank dan roemahkoe besar.Tetapi aqoe tak sedikitpoen mengeloeh akan keadaankoe ini. Sembari memeloek toeboeh Handayani Poetri yg berkeringat, aqoe bisikan ke telinganya,“Handayani Poetri, terima




















