Selalu dan selalu dia meninggalkan Jo dalam keadaan menahan gejolak yang menggelegak tanpa penyelesaian yang layak. Matanya segera menatap Jo dan memberinya isyarat. Bokepindo Hanya kemudian terdengar tawa berderai mereka berdua.Jo mulai lupa percakapan yang menimbulkan tanda tanya tersebut karena kesibukannya setiap hari. Jo segera paham. Meski orang kampung, dia mengerti apa arti semua ini. Dia membenahi pakaiannya. crut..!” memancar suatu cairan kental dari sana. “Kriieet..!” ternyata Bu Rhien. Beberapa kali Jo hendak meneruskan hasratnya ke Inah, tetapi selalu diurungkan karena dia ragu-ragu, apakah semuanya benar-benar sudah diatur oleh majikannya atau hanyalah alasan Bu Rhien untuk tidak memberikan balasan pelayanan kepadanya.Hingga akhirnya pada suatu malam yang dingin, di luar gerimis dan terdengar suara-suara katak bersahutan di sungai kecil belakang rumah dengan rythme-nya yang khas dan dihafal betul oleh Jo.
