Tapi dibalik itu, Yanti cukup menarik. Bokepindo Sepagi ini belum ada pegawai yang datang. Kantong pelirku ditimang-timangnya, lalu batangku di genggamnya. Aku lalu bersandar ke toilet dan memberi ruang lebih leluasa bagi Yani. Rasanya dia sudah tidak perawan lagi, karena penisku tidak menemukan kesulitan berarti untuk tenggelam seluruhnya. “Sorry ya yan gue nggak tahan kebelet banget nih,” kataku. Setelah itu kami mengakhiri permainan dan kembali membenahi baju kami masing-masing.Akhirnya hampir setiap hari aku melakukan petting berat di wc dengan Yani. Kuremas tangannya agar dia juga meremas barangku. Yani umurnya masih sekitar 18 tahun. “udah pernah liat apa belum,” tanyaku menggoda lagi. “Pak penasaran pengen liat lagi, semalaman jadi kepikiran pak gara-gara Bapak sih,” katanya.
