Tapi kakiku saja yang seperti memagari tubuhnya. XXNX Dadaku tiba-tiba berdegup-degup.“Bang, Bang kiri Bang..!”Semua penumpang menoleh ke arahku. Tapi kakiku saja yang seperti memagari tubuhnya. Itu artinya ia tidak mau diganggu. Aku masih di atas angkot. Toh masih ada hari esok.Aku bergegas naik angkot yang melintas. Pijitan turun ke perut. Hap.“Mau pijit lagi..?” ujar suara wanita muda yang kemarin menuntunku menuju ruang pijat.“Ya.”Lalu aku menuju ruang yang kemarin. Aku menurut saja. Tapi belum tersentuh kepala juniorku. Astaga. Ah apa saja. Seakan sengaja memainkan Si Junior. Ia menyentuhnya. Apa katanya nanti? Itu artinya ia tidak mau diganggu. Dadaku tiba-tiba berdegup-degup.“Bang, Bang kiri Bang..!”Semua penumpang menoleh ke arahku. Tapi belum tersentuh kepala juniorku. Benarkan kesempatan itu lewat. Kaki disandarkan di dinding.
