Lu hisap aja dulu tititnya.”
Septi pun menghampiri ranjang dan segera menarik selimut sehingga tititku terbuka dgn leluasa. Keluar masuk secara perlahan. XXNX Kami pun pindah ke ranjang. Beni : “Kita main sampai kapan? “Ohh.. bosan.. “Yah… Curang… kan baru kali ini saya menginap bareng perempuan dalam satu kam Siapa tahu….” komplainku. Iya gak Za?”
“Iya Lin.. Septi yg sdh sangat basah hanya bisa mendesah. gue mau anak dari lu.” Septi sdh lupa daratan. Tanganku pun menggosok memek Linda yg jg sdh sangat basah. Kakinya kubuka lebar-lebar. Septi menitikkan air mata menahan sakit. gimana kalau dibuat lebih seru?”
Beni : “Maksud kamu, Za?”
Reza : “Strip poker!!”
“Gila kamu, Za!”
Reza : “Kaga berani?”
Saya lagi terpatung dgn keberanian ide Reza. Paling enak jadi lawan mainnya di lapangan. Aku yg masih tidur tdk sadar apa yg sedang terjadi hanya mengetahui
