Aa mah nggak bakalan gigit kok”, rayuku.“Bukan takut ama Aa, tapi takut ketahuan Ibu” jawabnya.Setelah mendengar perkataannya, aku bukannya memberi alasan melainkan bibirku langsung mendarat di bibir ranum adikku yang satu ini. XNXX tidak jarang aku dan Papa menggarap para pembantu bersama. Mengetahui keberadaanku dia seolah tahu apa yang ingin aku lakukan, tetapi dia tidak bicara sepatah kata pun. “Wah udah keenakan dia” kata Papa.“Ted..gantian donk..” pinta Papa.“Waduh Papa.. cpot.. ngga jelek” kataku.Aku langsung duduk di samping ibuku yang sedang bertelanjang dada itu.“Sana makan dulu Ted” kata ayahku.“Sudah Pah… tadi ada temen yang nraktir” kataku sambil tetap menatap pembantu kami yang bernama Dewi sedang menghisap kontol ayahku.“Lagi ngapain sih ma..?” tanya ku.Ibuku hanya tersenyum saja.“Sudah Tuan..?” tanya si Dewi mungkin dia agak canggung diperhatikan olehku.“Belum dong Dewi…..




















