Terus terang dan terang terus, aku memperlakukan Lasmi sebagai obyek dan bukan sebagai subyek, duh memang aku sadari aku betul-betul jahat. Dan…“Ahhhhhh…”
“Crott.. Bokepindo croot.. Rasa pening menghantam kepalanya tapi tempiknya ternyata tidakmau kompromi, berlahan cairan birahi membasahi gesekan kontol dan tempiknya.Lasmi tidak kuasa menahan hentakan birahi yang berlahan mulai merambat naik ke ubun-ubunnya. Banyak energi yang telah dikeluarkan.Aku terus menggenjot saat Lasmi sudah jatuh terlentang, kedua kakinya terkulai mengkangkang. Ketika aku mendekat tiba-tiba“Cuupp…!” Lasmi mengecup bibirku, aku terperanjat atas perlakuan itu. Tidak jarang Lasmi sekitar jam 2 siang menyusup masuk ke kamarku, meminta jatah disaat kedua orangtuanya istirahat siang. Kemudian aku mendekat. Sontak Lasmi merengkuh tengkukku dan aku meremas payudaranya. Kontolku seperti diremas oleh kelembutan dan kehangatan, dipilin oleh cairan birahi dan kami pagi itu menyatu dengan tubuh bugil.Lasmi memelukku dan kembali seperti sebelumnya
